Menurut Riset Kesehatan Dasar di Indonesia yang dilakukan pada tahun 2007, diinformasikan bahwa di dalam kelompok rentang usia 25 hingga 34 tahun, 1 dari 50 orang Indonesia mengidap diabetes melitus. Pada rentang usia 35 sampai 44 tahun, 1 dari 20 orang mengidap diabetes melitus. Sedangkan pada kelompok rentang usia 45 hingga 54 tahun, 1 dari 10 orang mengidap diabetes melitus. Data ini menunjukkan bahwa semakin bertambah usia seseorang, maka risiko mengalami penyakit diabetes melitus juga semakin meningkat. Akibat tingginya angka diabetes melitus di Indonesia, membuat negara kita menempati peringkat ke-6 sebagai jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia.
Menurut World Health Organization (WHO), 1 dari 20 kematian di dunia disebabkan oleh diabetes melitus. Bahkan diperkirakan, setiap 1 menit terjadi 6 kematian akibat diabetes melitus. Di Indonesia, diabetes melitus merupakan penyakit pembunuh tertinggi nomor 3.
Diabetes melitus dapat terjadi pada seseorang bila tubuhnya kekurangan hormon insulin akibat kerusakan pankreas, baik relatif maupun absolut. Kekurangan hormon insulin relatif terjadi akibat pankreas seseorang memproduksi insulin dalam jumlah kecil, sehingga tidak dapat mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah. Kekurangan hormon insulin absolut terjadi akibat pankreas seseorang sudah rusak total, sehingga tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Akibat kekurangan hormon insulin ini, pembakaran karbohidrat menjadi tidak sempurna dan menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah.
Kadar gula dalam darah ini harus dikendalikan. Ada beberapa hal yang dapat terjadi bila kadar gula darah dalam tubuh berlebihan, antara lain:
• Kadar gula yang tinggi dalam jangka lama dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainnya.
• Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah), akibatnya sirkulasi darah memburuk.
• Sirkulasi darah yang buruk bila melalui pembuluh darah besar (makro) dapat melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati). Sedangkan jika melalui pembuluh darah kecil (mikro) dapat melukai mata, ginjal, saraf dan kulit, serta memperlambat penyembuhan luka.
Bila ingin terhindar dari penyakit diabetes melitus dan berbagai dampak buruknya, maka salah satu caranya adalah kita harus menjaga kesehatan pankreas. Mengapa? Sahabat Mitra Bisnis, kita tahu bahwa pankreas sangat berperan dalam mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukogen. Saat tubuh kekurangan kadar gula darah, pankreas menambah kadar gula darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati. Saat terjadi kelebihan kadar gula darah, pankreas melakukan pengurangan kadar gula dengan mengeluarkan insulin sehingga mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin yang dikeluarkan pankreas juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
Bila terjadi penyumbatan pada pankreas, maka aliran getah pankreas dapat terhenti dan enzim yang teraktivasi dapat terkumpul di pankreas sehingga menyebabkan terjadinya peradangan dan kerusakan insulin. Dampaknya, akan terjadi penurunan produksi insulin, sekaligus menyebabkan gangguan fungsi enzim.
Sebaliknya, bila pankreas tetap dalam kondisi sehat, maka organ ini akan dapat memproduksi insulin secara maksimal sehingga dapat menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah. Untuk tetap menjaga kesehatan pankreas, maka biasakanlah gaya hidup sehat seperti menghindari konsumsi alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok, biasakan mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang, olahragalah secara teratur, dan jaga berat badan agar tetap ideal. Selain itu, konsumsilah secara teratur SHAD ENDIABET. SHAD ENDIABET adalah herbal yang diramu dari bahan herbal ekstrak Alstoniae cortex (kulit pule), Andrographis folium (sambiloto), Orthosiponis folium (kumis kucing), dan Tinosporae caulis (brotowali).
Zat aktif triterpenoid dari kulit kayu pule dan andrographolide dari sambiloto dalam SHAD ENDIABET secara klinis terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah, sehingga cocok untuk Anda yang kelebihan kadar gula darah. SHAD ENDIABET juga berkhasiat untuk membantu meningkatkan kadar insulin, baik secara empiris maupun laboratoris. Selain itu, SHAD ENDIABET juga dapat membantu memperbaiki kerja pankreas agar menghasilkan insulin lebih maksimal, sehingga dapat mengobati diabetes melitus (kencing manis). Kandungan senyawa aktif orthosiphonin glikosida dalam ekstrak daun kumis kucing pada SHAD ENDIABET bersifat diuretik (peluruh), sehingga dapat melarutkan asam urat, fosfat, dan oksalat sebagai salah satu pemicu terbesar penyakit diabetes melitus. Dapatkan SHAD ENDIABET hanya di mitrasalur terdekat Anda. (HRM)
#diabetesmelitus #diabetesmelitusadalah #diabetestipe1 #diabetesmelitustipe2 #penyebabdiabetesmelitus #diabetesinsipidus #diabetesmelituspdf #nefritis #albuminuriaadalah #nefritisadalah
Diposting oleh Jamil
Selasa, 29 Januari 2019 Jam 01:01:40
Rubrik : Kesehatan - dibaca : 1,445 Kali
LAYANAN KEMITRAAN
Senin - Sabtu
Jam 08.00-16.00
HP/WA :0813-8263-6885
PT SHAD GLOBAL INDONESIA
Kantor Pusat
CIBIS NINE Lt. 11
Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560
Kantor Operasional
Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
Telepon: (021) 2179 8344
Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
Website: shadnetwork.com
Subuh | : 04:06 |
Dzuhur | : 11:40 |
Ashar | : 15:03 |
Maghrib | : 17:53 |
Isya | : 19:06 |