Versi CetakVersi Cetak
Membangun Jiwa Pemimpin dan Kemandirian
Suatu hari Rasulullah SAW sibuk dengan  aktivitasnya. Namun setiap kali beliau bergerak, terdengar bunyi aneh. Sahabat pun heran dan merasakan ada yang janggal dengan hal itu. Karena penasaran sekaligus khawatir ada hal yang buruk terjadi dengan Rasulullah, para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bunyi apakah yang kami dengar setiap kali engkau bergerak?”  Rasulullah SAW pun menjawab bahwa bunyi itu berasal dari gesekan batu yang beliau letakkan di bagian perut untuk menahan lapar. Mendengar jawaban Rasulullah SAW itu, para sahabat menangis sambil berkata, “Ya Rasulullah, ini tidak seharusnya terjadi. Mengapa engkau tidak mengatakannya kepada kami? Kami pasti akan memberikan apapun yang ada pada kami untuk mencukupi kebutuhanmu.” Apa jawab Rasulullah terhadap pertanyaan dan tawaran para sahabat? “Aku sengaja tidak memberitahukan kepada kalian, karena aku tidak ingin merepotkan kalian.”
 
Masya Allah. Betapa Rasulullah SAW sebagai pemimpin sangat bijaksana. Beliau memimpin bukan dengan memberi perintah melainkan mengajak. Beliau memimpin bukan mengetengahkan sikap angkuh, melainkan justru merengkuh simpati orang lain dengan kerendahan hati. Kebesaran beliau sebagai pemimpin terlihat saat beliau dapat menggunakan kekuasaan dan kewenangannya untuk hal apapun, tapi lebih memilih bersikap bersahaja dalam kesederhanaan. Saat menyangkut kepentingan pribadi, beliau lebih memilih menjalankan sikap mandiri dan menghindari merepotkan orang lain. Beliau membutuhkan bantuan orang lain hanya ketika hal itu terkait dengan kebutuhan dan kemaslahatan orang banyak.
 
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim dikatakan, “Dari Abdurrahman bin Samurah dia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan. Karena sesungguhnya jika diberikan jabatan itu karena permintaanmu, pasti jabatan itu (sepenuhnya) akan diserahkan kepadamu tanpa pertolongan dari Allah. Dan jika jabatan itu diberikan kepadamu bukan dengan permintaan, pasti kamu akan ditolong oleh Allah SWT dalam melaksanakan jabatan itu.
 
Sahabat Mitra Bisnis, menjadi pemimpin atau minimal memiliki jiwa sebagai pemimpin adalah takdir kita sebagai muslim. Namun, dari hadits di atas, Rasulullah SAW melarang kita untuk meminta-minta atau berambisi menjadi pemimpin. Mengapa beliau melarang umatnya meminta-minta jadi pemimpin? Karena konsekuensi sebagai seorang pemimpin sangat berat, oleh karena itu dikhawatirkan orang yang meminta “tanggung jawab” itu tidak dapat mempertanggungjawabkan permintaannya. Bahkan, tanpa pengendalian diri yang baik, seorang pemimpin yang sengaja meminta amanah sebagai pemimpin dapat menjadi sewenang-wenang dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Bahkan, tanpa dasar yang kuat, orang yang meminta-minta jabatan pemimpin dapat menjadi sumber masalah baru bagi orang yang dipimpinnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan perilaku yang dicontohkan Rasulullah SAW.
 
Lalu bagaimana konteks menjadi pemimpin dalam konteks bisnis kita di SNW dan pemimpin dalam konteks kita sebagai mitra bisnis? Sahabat Mitra Bisnis, pemimpin dalam konteks kita di SNW adalah pemimpin yang mengarahkan untuk melakukan kebaikan. Pemimpin yang dapat memberikan panutan sekaligus menunjukkan jalan kemandirian untuk meraih sukses. Pemimpin di SNW bukanlah sebagai jabatan formal, melainkan lebih ditekankan sebagai sebuah sikap yang dapat menjadi pemrakarsa kebaikan bagi jaringan yang ada di bawahnya. Menjadi pemimpin dalam konteks demikian justru menjadi keharusan bagi pebisnis SNW. Oleh karena itu, siapapun Anda, di bisnis SNW ini wajib memiliki jiwa pemimpin.
 
Suksesnya kepemimpinan seseorang di SNW akan nyata terlihat saat dia berhasil memotivasi, mendorong, dan menunjukkan jalan sukses bagi orang-orang di bawahnya. Artinya, siapapun Anda ketika Anda telah berhasil mendorong, menginspirasi, bahkan menjadi fasilitator sukses bagi orang lain, saat itulah Anda telah memiliki jiwa seorang pemimpin. Siapapun Anda, saat telah berhasil memberikan kesadaran kepada orang lain untuk melaksanakan tugas dan perannya masing-masing dengan baik dalam berbagai kondisi, maka Anda adalah pemimpin. Saat Anda berhasil meyakinkan mitra bisnis di jaringan Anda harus senantiasa mandiri, tidak tergantung apalagi merepotkan orang lain, maka Anda adalah pemimpin. Dan pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan untuk membesarkan wadah bisnis SNW ini. (HRM)

Diposting oleh Jamil
Senin, 13 Agustus 2018   Jam 11:08:56

Rubrik : Motivasi - dibaca : 1,369 Kali




Pusat Layanan Informasi

LAYANAN KEMITRAAN
Senin - Sabtu
Jam 08.00-16.00
HP/WA :0813-8263-6885

Main Office

PT SHAD GLOBAL INDONESIA

Kantor Pusat
CIBIS NINE Lt. 11
Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560

Kantor Operasional
Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
Telepon: (021) 2179 8344
Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
Website: shadnetwork.com


Jadwal Shalat

Subuh : 04:15
Dzuhur : 11:41
Ashar : 14:48
Maghrib : 17:49
Isya : 18:58
Jadwal Shalat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya