Menurut Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Allah SWT tidak sekali-kali membuat penyakit bagi hamba-Nya, melainkan Dia membuatkan pula obatnya. Hadits ini tentu membuat kita menjadi optimis, bahwa apapun penyakit yang diujikan kepada kita, berpeluang untuk dapat disembuhkan. Namun menurut Rasulullah, ada satu penyakit yang tidak disertakan penawarnya oleh Allah SWT, yaitu penyakit tua (ketuaan).
Sahabat SNW, merujuk pada hadits di atas, hampir dipastikan bahwa kita semua tidak dapat menghindar dari usia yang semakin menua. Karena tua adalah kepastian, maka kita tidak perlu mengkhawatirkan keberadaan atau datangnya sunnatullah tersebut. Yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu agar di usia tua, kita dapat meminimalisir faktor risiko berbagai penyakit yang rentan menyerang orang lanjut usia. Salah satu risiko penyakit yang rentan diderita oleh orang yang lanjut usia adalah osteoporosis.
Osteoporosis adalah pengeroposan tulang akibat menurunnya kepadatan tulang, sehingga dapat meningkatkan risiko tulang patah. Osteoporosis tidak tampak secara kasat mata atau dirasakan secara nyata. Keberadaan osteoporosis umumnya baru dapat diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, seperti pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang setelah pasien mengalami jatuh ringan.
Secara potensi, osteoporosis dapat terjadi pada semua jenis kelamin dan semua umur. Namun beberapa orang lebih berisiko dan lebih cepat terserang penyakit ini, yaitu saat orang sudah memasuki usia tua. Berdasarkan hasil penelitian, di Indonesia wanita yang berusia 50-70 tahun menderita osteoporosis sebanyak 23%. Sedangkan wanita pengidap osteoporosis berusia 70-80 sebanyak 53%. Kok lebih banyak wanita yang terserang osteoporosis? Ya, risiko wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan pria. Mengapa? Karena wanita mengalami menopause. Saat menopause, produksi hormon estrogen menurun, sehingga akan berdampak pada turunnya kepadatan mineral tulang. Meskipun begitu, bukan berarti pria, wanita yang lebih muda, atau anak-anak aman dari ancaman osteoporosis. Saat seseorang kekurangan kalsium dan vitamin D, siapapun dia, berapapun usianya, tetap terancam oleh osteoporosis.
Mengapa kekurangan kalsium dapat meningkatkan risiko osteoporosis? Tanpa kalsium, tubuh tidak sanggup membangun kembali sel-sel tulang baru selama proses remodeling (pembentukan kembali). Tulang merupakan kumpulan dari dua mineral, yaitu kalsium dan fosfor. Banyak organ yang kinerja dan fungsinya sangat tergantung pada kalsium seperti jantung, otot, dan saraf. Saat membutuhkan kalsium, organ-organ ini akan mengambilnya dari tempat penyimpanan mineral di tulang. Bila asupan kalsium di tubuh kurang, sedangkan kalsium yang ada pada tulang terus “digerogoti,” maka tulang seseorang akan rapuh.
Bagaimana dengan peranan vitamin D? Salah satu fungsi vitamin D bagi tubuh adalah membantu tubuh dalam menyerap dan menggunakan kalsium. Artinya, keberadaan vitamin D ini akan mempercepat penyerapan kalsium yang berasal dari makanan yang kita konsumsi, sekaligus membantu tubuh menggunakan kalsium sesuai peruntukannya. Lalu makanan apa saja yang harus kita konsumsi sebagai sumber kalsium dan vitamin D sehingga dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis?
Sahabat SNW, makanan yang mengandung vitamin D cukup banyak di antaranya adalah ikan, jamur, susu, minyak ikan, keju, telur, udang, yogurt dan lain. Sedangkan makanan yang kaya dengan kalsium satu di antaranya adalah kurma. Selain itu, kurma juga mengandung fosfor, senyawa yang sangat berperan dalam mempertahankan kalsium pada tulang dan gigi. Kurma juga mengandung vitamin D, selenium, mangan, tembaga, dan magnesium. Kandungan mineral dalam jumlah yang signifikan ini menjadikan kurma sebagai makanan super untuk memperkuat tulang dan melawan penyakit osteoporosis.
Kini, tersedia SARI KURMA GINSENG SALSABIL sebagai sumber vitamin D dan kalsium, serta berbagai mineral yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah dan mengatasi osteoporosis. SARI KURMA GINSENG SALSABIL adalah minuman kesehatan terbuat dari kurma berkualitas impor yang dipadu dengan ginseng dan diproses secara higienis sehingga mempunyai rasa yang enak, lezat, dan berkhasiat bagi kesehatan termasuk untuk mencegah dan mengatasi penyakit osteoporosis. Jangan biarkan kebahagiaan dan ketenangan Anda di usia lanjut terancam dengan osteoporosis. Cegah dan atasi dengan SARI KURMA GINSENG SALSABIL. Dengan mengkonsumsi SARI KURMA GINSENG SALSABIL berarti Anda telah berusaha membebaskan diri dari osteoporosis yang menjadi musuh utama orang dengan usia lanjut. Dapatkan hanya di mitrasalur terdekat Anda. (HRM)
#sarikurma #sarikurmaterbaikdiindonesia #sarikurmatj #sarikurmaangkak #sarikurmanomor1diindonesia #sarikurmauntukibuhamil #sarikurmasahara #sarikurmahni #sarikurmamaduangkak #sarikurmauntukasamlambung