Versi CetakVersi Cetak
Sakit Maag Tapi Tetap Ingin Berpuasa, SARI KURNA GINSENG SALSABIL Solusinya

Sakit maag (dispepsia) adalah istilah penyakit yang menggambarkan rasa nyeri yang berasal dari lambung, usus halus, atau kerongkongan akibat berbagai kondisi.  Penyebabnya banyak hal, di antaranya adalah akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), dan stres. Dari sekian banyak kasus maag yang terjadi, 86,4 % di antaranya merupakan dispepsia fungsional. Dispepsia fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui penyebabnya.

 

Sakit maag yang dibiarkan terlalu lama atau tidak mendapatkan penanganan yang baik, dapat menjadi pemicu penyakit Barrett’s esophagus, yaitu sebuah kondisi di mana tenggorokan berisiko terkena penyakit kanker, serta tumor tenggorokan. Bagi Anda yang terserang penyakit maag dan ingin mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya Barrett’s esophagus, dengan mengkonsumsi makanan berserat tinggi adalah salah satu jalan usahanya. Penelitian membuktikan, bahwa asupan makanan yang mengandung serat tinggi berbanding terbalik risiko Barrett’s esophagus dan tumor tenggorokan. Artinya, semakin tercukupinya kebutuhan serat bagi tubuh, maka  risiko Barrett’s esophagus dan tumor tenggorokan akan semakin kecil.

 

Sahabat SNW, sudah menjadi rahasia umum bahwa cara mencegah maag adalah dengan cara memperhatikan keteraturan pola makan. Sederhananya, jangan membiarkan perut kosong terlalu lama. Keadaan perut yang kosong dapat menyebabkan asam lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna atau digilas. Akibatnya, dinding lambung sendiri yang menjadi sasarannya, sehingga kita merasakan perih di lambung.  Nah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa Ramadhan, apakah aman berpuasa bagi penderita maag? Kan, lambung kita akan mengalami kekosongan selama 12-14 jam?

 

Sahabat SNW, pada saat tidak berpuasa, tiap 3-4 jam lambung dikosongkan, selanjutnya seseorang akan merasakan lapar akibat rangsangan asam lambung. Jika kemudian diisi makanan, maka asam lambung akan bekerja kembali. Begitulah cara kerja lambung secara rutin setiap hari. Sakit maag yang muncul karena faktor asupan makanan dan stres sering dimasukkan ke dalam kategori dispepsia fungsional (maag non-organik). Maag jenis ini masih diperbolehkan untuk berpuasa.

 

Memang betul bahwa saat kita berpuasa selama 12-14 jam perut kita kosong. Tak ada makanan atau minuman. Kondisi ini justru menguntungkan bagi penderita maag, karena hal ini akan memicu penurunan produksi asam lambung. Jadi terjadi umpan balik negatif. Demikian juga pada penderita sakit maag komplikasi stres (Gastritis Akut Stress), bila penyakit utama tidak kambuh atau dalam tahap penyembuhan, maka dianjurkan berpuasa kecuali ada anjuran tertentu dari dokter.

 

Saat berpuasa, pada prinsipnya kita sedang mengistirahatkan lambung sebagai “mesin penggiling.” Pengistirahatan ini dapat menjaga kondisi lambung agar tetap baik dan awet. Puasa yang menahan kita memasukkan makanan dan minuman ke dalam lambung, telah menyebabkan otot-otot penggiling dari lambung mengurangi aktivitasnya, sehingga akan menjadi jauh lebih baik setelah selesai berpuasa.

 

Asupan makanan dan minuman yang terbatas saat berpuasa menuntut adanya metabolisme tubuh yang lancar agar tubuh kita lebih mudah beradaptasi. Untuk membantu melancarkan metabolisme tubuh, kita membutuhkan serat yang cukup. Kekurangan serat saat berpuasa, selain dapat memicu susah BAB (sembelit), juga dapat merangsang timbulnya rasa lapar yang berlebihan, atau memungkinkan terjadinya produksi asam lambung yang tinggi. Kalau ini dibiarkan, sangat mungkin bagi Anda yang menderita maag akan mendapatkan tantangan yang berat saat berpuasa. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan serat Anda saat berpuasa, salah satunya dengan mengkonsumsi SARI KURMA GINSENG SALSABIL saat sahur dan saat berbuka puasa.

 

Dengan mengkonsumsi 2-3 sendok SARI KURMA GINSENG SALSABIL saat sahur akan dapat membantu pemenuhan serat tubuh Anda selama seharian berpuasa, sekaligus dapat membantu menjaga kelancaran metabolisme tubuh Anda. Sedangkan 2-3 sendok SARI KURMA GINSENG SALSABIL saat berbuka puasa dapat membantu percepatan pengembalian stamina dan energi Anda selama berpuasa. Selain itu, insya Allah dengan mengkonsumsi SARI KURMA GINSENG SALSABIL secara rutin, dapat menghindarkan kita dari sembelit yang sering dialami sebagian besar orang yang berpuasa. Dengan SARI KURMA GINSENG SALSABIL, aman dari gangguan maag, maksimal ibadahnya, tetap prima staminanya. Insya Allah. (HRM)

 

#manfaatsarikurmaginsengsalsabil #sakitmaag #sakitmaagadalah #sakitmaagparah #barrett’sesophagus #sarikurmaginsengsalsabilreview #dispepsiafungsional #sakitmaagkomplikasistress #gastritisakutstress #asamlambungyangtinggi

Diposting oleh Admin
Rabu, 08 Agustus 2018   Jam 02:08:01

Rubrik : Kesehatan - dibaca : 1,122 Kali



BERITA TERKAIT


    Pusat Layanan Informasi

    LAYANAN KEMITRAAN
    Senin - Sabtu
    Jam 08.00-16.00
    HP/WA :0813-8263-6885

    Main Office

    PT SHAD GLOBAL INDONESIA

    Kantor Pusat
    CIBIS NINE Lt. 11
    Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560

    Kantor Operasional
    Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
    Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
    Telepon: (021) 2179 8344
    Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
    Website: shadnetwork.com


    Jadwal Shalat

    Subuh : 04:06
    Dzuhur : 11:40
    Ashar : 15:03
    Maghrib : 17:53
    Isya : 19:06
    Jadwal Shalat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya